Ujian Akhir Semester 5 sudah berlalu. Di penghujung tahun 2020 aku sedikit kebingungan, bingung karena tidak ada kegiatan pasca semester 5, juga bingung dengan rencana kuliah semester depan yang katanya akan dilaksanakan secara daring lagi. Pandemi covid-19 benar-benar membuatku gusar. Bagaimana tidak, karena pandemi dan kuliah online semua tugasnya mesti diketik menggunakan laptop. Sedangkan laptop Lenovo ku sudah hilang sejak semester 3. Naas memang klo diingat-ingat. Ditengah kegalauan yang melanda akupun berupaya mencari solusi untuk masalah ini, mengahasilkan uang, itulah jalan agar aku bisa membeli laptop baru. Tak tega klo harus minta uang orang tua di tengah banyaknya masalah mereka.
20 Desember 2020, akupun memutuskan untuk mencari kerja di Kota Kendari. Sedih memang kalau dibaca wkwk, tapi kunikamati saja. malam hari tagl 20 desember sudah kuputuskan untuk berangkat, naik menggunakan kapal malam, sudah lama tak naik kapal malam, terakhir kali ketika aku akan berangkat ke Jawa 2018 lalu. Suasana diatas kapal malam tak pernah berubah, rasa bahagia, sedih bercampur aduk. bagaimana tidak, sudah berkali-kali aku naik kapal pelni dan suasana gembira itu kembali terasa. lantunan lagu-lagu lawas turut mengingatkku masa-masa itu.
saat diatas kapal, tanpa sengaja aku bertemu dengan kawan lamaku di SMA, syukurlah tak sendirian di kapal malam. sesampai di Kota Kendari aku bermalam istrahat di kosnya, baru setelah itu aku ke kontrakan teman-teman satu desaku. hari-hari pertama aku habiskan hanya dengan berjalan-jalan di Kota Kendari. baru setelah seminggu kemudian aku dan temanku mendapat pekerjaan di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Tenggara. Namun tak sampai dua jam bekerja kami melarikan diri karena tak terbiasa dengan pekerjaan tersebut, dimana kami harus naik diatas merana dengan ketinggian hampir 40 meter, tanpa pengaman dan harus menarik balok baja H keatas kubah yang sangat tinggi.
Beberapa hari tak mendapat pekerjaan, kami mendapat tawaran untuk ikut mobil ekspedisi, kami berangkat dari Kota Kendari menuju Konawe Selatan pada subuh, sampai di Konawe Selatan jam 8 pagi, belum sarapan, lapar, kami pun dengan cepat menurunkan barang-barang dari dalam mobil ekspedisi kedalam gudang. Barang yang kami bongkar berupa minuman bersoda dan berbagai jenis air mineral. Siang hari tubuhku rasanya ingin berteriak, "Jangan memaksaku melakukan hal ini". Berat memang pekerjaan ini, apalagi aku belum punya pengalam bekerja di bidang ini, ditambah ototku juga kurus kerempeng.
Total dua muatan mobil ekspedisi yang kami bongkar pada hari itu, jam 2 siang kami balik menuju kendari, diperjalan kami singgah makan. sesampai di kendari ternyata kami diberi tawaran lagi untuk membongkar satu muatan, awalnya kami setuju. kira-kira setelah 4/5 muatan kami bongkar, tubuhku sudah benar-benar lemas, tiap kami melangkah rasanya ingin selalu tumbang dan terkapar. Namun kurasahasiakan seolah-olah aku baik2 saja :). tak lama setelah itu, temanku duduk dan tertunduk lemas, badanya pucat dan nafasnya tak beraturan. kalau dipaksa dia bisa pingsan. akhirnya aku mengabari supir bahwa kami tidak bisa melanjutkan pekerjaan ini. dia setuju. walaupun pekerjaan kami belum selesai, kami tetap dibayar penuh.
Penglaman buruk mengikuti mobil kami tidak berpikiran dua kali untuk melakukan jenis pekerjaan seperti itu lagi, hari-hari berikutya kami hanya bekerja sebagai kuli bangunan sebelum pulang kembali ke rumah.
Itulah sekilas pengalaman libur semester 5 ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar